Dari buku Perkembangan Pemikiran Ekonomi DELIARNOV
Masalah gelombang perusahaan atau fluktuasi atau siklus ekonomi
telah dibicarakan oleh Ricardo dan Stuart Mill. Namun, pembahasan hanya
dilakukan secara selintas. Hal tersebut disebabkan sudah begitu melekatnya
kepercayaan orang pada pendapat klasik yang mengatakan bahwa perekonomian akan
selalu menujun pada suatu keseimbangan, dan tidak akan terjadi
guncangan-guncangan dalam perekonomian.
Diketahui bahwa seandainya permintaan selalu seimbang dengan
penawaran, fluktuaasi tidak akan pernah terjadi. Kalaupun terjadi, pasti akan
segera mereda. Dalam perekonomian yang seimbang gerak naik turun pendapatan
nasional tidak akan terjadi. Dengan demikian, teori tentang fluktuasi ekonomi
jelas tidak begitu diperlukan.
Pakar-pakar yang intensif membahas teori fluktuasi antara lain,
Sismondi, Marx, dan Veblen. Kontribusi Marx yang paling penting tentang siklus
ekonomi adalah pernyataannya tentang dua prinsip. Pertama, fluktuasi ekonomi
melekat dalam system kapitalis, sebab fluktuasi terjadi karena
kekuatan-kekuatan yang ada dalam system ekonomi. Kedua, penyebab utama siklus
ekonomi ditemukan dalam kekuatan-kekuatan yang menentukan pengeluaran
investasi.
Menurut Laundert (1976) menyatakan pendapatnya tentang analisis
determinasi pendapatan Keynesian berupa tekanan utama pada ketidakstabilan yang
melekat pada system kapitalis dan peranan investasi. Menurut Laundert, analisis
tersebut berasal dari Marx. Para pakar ekonomi heterodoks pernah memperingatkan
bahwa dalam system kapitalis melekat suatu kekuatan yang akan membawa
perekonomian pada depresi. Akan tetapi, peringatan-peringatan mereka tidak
begitu diacuhkan. Orang pun lebih percaya pada hokum Say, hingga terjadi
depresi besar-besaran tahun 30-an. Bagi kaum neo-Keynesian, fluktuasi ekonomi
terjadi karena dua penyebab utama.
1.
Terjadi
perubahan-perubahan dalam tingkat investasi dan rendahnya tingkat konsumsi. Sebagai
contoh, depresi besar-besaran tahun 30-an terjadi karena naik turunnya jumlah
investasi dan pengeluaran konsumsi.
2.
Fluktuasi
terjadi karena tidak adanya mekanisme koreksi yang mampu mendorong perekonomian
pada keseimbangan kesempatan penuh (full-employment equilibrium). Penyebab utama
ketidakseimbangan ini adalah kakunya harga-harga, terutama tingkat upah dalam
mekanisme penyesuaian. Karena perekonomian tidak selalu berada dalam posisi
keseimbangan, sering terjadi fluktuasi. Ketidakseimbangan perekonomian yang
berkaitan dengan pengangguran dan inflasi menyebabkan kaum neo-keynesian
percaya perlunya intervensi dari pemerintah sebagai langkah koreksi.
0 komentar:
Posting Komentar