1. Sedimentasi (Pengendapan)
Lapisan hasil pelapukan yang terjadi
dipermukaan bumi, baik di daratan yang rata maupun di lereng2 bukit, pegunungan
atau gunung dipengaruhi oleh bermacam-macam kekuatan. Daerah yang terkena
pelapukan maupun yang menerima hasil pelapukan menghasilkan struktur morfologi
yang berbeda-beda.
Bentukan2 dalam proses pengendapan/sedimentasi
di daerah pantai antara lain :
1) Pesisir (Beach).
Adalah pantai yang terdiri atas endapan pasir
sebagai hasil erosi.
2) Dune
Adalah bukit pasir di daerah pedalaman yang
terjadi sebagai akibat hembusan angin di daerah pasir yang luas.
3) Spit dan Bar.
Spit adalah material pasir sebagai proses
pengendapan yang terdapat di muka teluk, berbentuk memanjang, dan salah satu
ujungnya menyatu dengan daratan. Sedangkan ujung lain terdapat di laut. Bar
adalah punggungan pasir dan kerikil yang diendapkan tepat diseberang teluk.
Bila bar ini menghubungkan dua pulau disebut tambolo.
4) Delta.
Adalah bentukan dari proses pengendapan erosi
yang di bawa oleh aliran sungai di daerah pantai. Dalam proses
sedimentasi/pengendapan ini akan menghasilkan batuan sedimentasi. Batuan
sedimen juga dapat diklasifikasikan berdasarkan tenaga alam yang mengangkut dan
tempat sedimen.
Berdasarkan tenaga alam yang mengangkutnya ada
empat macam sedimen yaitu :
- Sedimen Akuatis : pengendapan oleh air
- Sedimen Aeris (Aeolis) : pengendapan oleh angin
- Sedimen Glasial : pengendapan oleh es
- Sedimen Marine : pengendapan oleh air laut.
Berdasarkan tempatnya ada 5 macam
sedimen, yaitu :
- Teristris : pengendapan di darat
- Sedimen Fluvial : pengendapan di sungai
- Sedimen Limnis : pengendapan di rawa2 atau danau
- Sedimen Marine : pengendapan di laut
- Sedimen Glasial : pengendapan di daerah es.
2. Pengangkutan
Material (Mass Wasting).
Pengangkutan material (mass wasting) terjadi
karena adanya gaya gravitasi bumi sehingga terjadi pengangkutan atau
perpindahan material dari satu tempat ke tempat lain. Proses mass
wasting berlangsung dalam empat jenis pergerakan material.
1) Jenis pergerakan pelan (lambat).
Rayapan merupakan bentuk dari jenis pergerakan
lambat pada proses mass wasting. Rayapan adalah gerakan tanah dan puing batuan
yang menuruni lereng secara pelan, dan biasanya sulit untuk diamati kecuali
dengan pengamatan yang cermat. Rayapan terbagi menjadi beberapa jenis.
a) Rayapan tanah. Yaitu
gerakan tanah menuruni lereng.
b) Rayapan halus. Yaitu
gerakan puing batuan hasil pelapukan pada lereng curam yang menuruni lereng.
c) Rayapan batuan. Yaitu
gerakan blok-blok secara individual yang menuruni lereng.
d) Rayapan batuan gletser (rock glatsyer creep). Yaitu
gerakan lidah-lidah batuan yang tercampak menuruni lereng.
e) Solifluksi (solifluction). Yaitu
aliran pelan masa batuan yang banyak mengandung air menuruni lereng di dalam
saluran tertentu.
2) Jenis pergerakan cepat.
Jenis pergerakan ini dapat dibagi sebagai
berikut :
a) Aliran tanah. Yaitu
gerakan berlempung atau berlumpur yang banyak mengandung air menuruni teras
atau lereng perbukitan yang kemiringannya kecil.
b) Aliran lumpur. Yaitu
gerak puing batuan yang banyak mengandung air menuruni saluran tertentu secara
pelan hingga sangat cepat.
c) Gugur puing. Yaitu
puing-puing batuan yang meluncur di dalam saluran sempit menuruni lereng curam.
3) Longsor lahan (landslide).
Gerakan yang termasuk dalam kategori ini
merupakan jenis yang mudah diamati, dan biasanya berupa puing massa batuan.
Gerakan tersebut dapat dibagi menjadi :
a) Luncur. Yaitu gerakan
penggelinciran dari satu atau beberapa unit puing batuan, atau biasanya
disertai suatu putaran ke belakang pada lereng atas di tempat gerakan tersebut
terjadi.
b) Lonsor puing. Yaitu
peluncuran puing batuan yang tidak terpadatkan, dan berlangsung cepat tanpa
putaran ke belakang.
c) Jatuh
puing. Yaitu puing batuan yang jatuh hampir
bebas dari suatu permukaan yang vertikal atau menggantung.
d) Lonsor batu. Yaitu massa
batuan yang secara individu meluncur atau jatuh menuruni permukaan lapisan atau
sesaran.
e) Jatuh batu. Yaitu
blok-blok batuan yang jatuh secara bebas dari lereng curam,
4) Amblesan (subsidensi).
Amblesan yaitu pergeseran tempat ke arah bawah
tanpa permukaan bebas dan tidak menimbulkan pergeseran horizontal. Hal ini
umumnya terjadi karena perpindahan material secara pelan-pelan di daerah massa
yang ambles.
3. Denudasi
Adalah proses yang mengakibatkan perendahan
relief daratan akibat longsor, pengerjaan manusia dan lain sebagainya.
0 komentar:
Posting Komentar