Selasa, 03 Februari 2015

Sungai Nil


SUNGAI NIL

S
ungai Nil adalah sungai terpanjang di dunia. Bagian hulu berada di Pegunungan Burundi dan bermuara di Laut Tengah. Sungai Nil mengalir sepanjang 6.690 km. daerah aliran sungai ini mencapai 3.350.000 km2, sehingga merupakan salah satu daerah aliran sungai terluas di dunia. Negara-negara yang dilewati aliran Sungai Nil adalah Sudan, Ethiopia, Mesir, Burundi, Rwanda, Tanzania, Uganda, dan Kenya.
Di Negara Sudan, Sungai Nil terpecah menjadi dua bagian. Bagian satu mengalir ke Ethiopia yang disebut dengan Sungai Nil Biru (Bahr el-Azraq) dan bagian yang mengalir ke Sudan disebut Sungai Nil Putih (Bahr el-Abyad). Sungai Nil Biru bermata air di Pengunungan Ethiopia yang mencapai ketinggian 1.829 m di atas permukaan laut. Salah satu mata airnya dikeramatkan oleh Gereja Ortodoks di Ethiopia.
Nama Sungai Nil berasal dari bahasa Mesir Kuno, nwy yang berarti air. Dari kata nwy muncul kata nahal dalam bahasa Arab. Neilos dalam bahasa Yunani, dan Nilus dalam bahasa latin yang berarti air, sungai, lembah sungai atau lembah. Orang Mesir Kuno menyebit sungai ini sebagai Sungai Ar, yang dalam bahasa Kopta disebut sungai Aur artinya Sungai Hitam. Nama lainnya adalah Sungai Kem, Kemi dan Sungai Aigyptos, yang berarti hitam atau kegelapan. Semua ini sebenarnya merupakan sebutan untuk lumpur yang ditinggalkan setelah banjir surut.
Meluapnya Sungai Nil merupakan saat yang ditunggu oleh rakyat yang mendiami lembah dan delta sungai Nil. Orang Mesir Purba bahkan memuja dan memohon kedatangannya yang dapat menyuburkan tanah mereka. Setelah banjir dating mereka bercocok tanam dengan hasil yang sangat melimpah berkat luapan air dan endapan yang ditinggalkannya. Tak heran bila seorang sejarawan Yunani Kuno, Herodotus menyebutnya bahwa Mesir adalah hadiah Sungai Nil. Kerajaan-kerajaan yang muncul pada akhirnya dapat disatukan di bawah Raja Menes II tahun 3100 SM. Bangunan-bangunan raksasa seperti Piramida telah membuktikan tentang tingginya peradapan mereka.
Penduduk yang mendiami daerah Sungai Nil dapat dikelompokkan menjadi dua ras, yaitu ras Arab dan ras Negro. Orang Arab kebanyakan menghuni bagian utara atau hulu dan orang Negro menghuni bagian selatan atau hilir.
Akan tetapi pada zaman modern, banjir telah dianggap sebagai bencana yang tidak dikehendaki. Untuk mengendalikan air Sungai Nil dibangun beberapa bendungan sejak pertengahan abad ke-19. Waktu itu pengendalian hanya dimaksudkan untuk pengairan dan pelayaran. Tetapi sekarang bendungan tersebut dapat digunakan sebagai sumber tenaga listrik, di samping pengairan dan pelayaran. Bendungan-bendungan tersebut adalah bendungan Asyut, Aswan, Sungai Nil Putih, Sennar, Roseires (ar-Rusay-ris), Sungai Atbara, dan bendungan Air Terjun Owen. Dengan demikian banjir pun berangsur-angsur dapat diatasi. Sebagai akibat sampingan adanya bendungan adalah tidak adanya lumpur yang ditinggalkan karena banjir tidak terjadi dan petani harus membeli pupuk, adanya siput sebagai hama tanaman yang dulu sebelum ada bendungan siput tersebut selalu terbawa arus banjir. Akibat lainnya adalah air Laut Tengah mulai terserap ke daerah Delta akibat air Sungai Nil banyak tertahan di atas bendungan yang banyak jumlahnya dan berukuran raksasa itu.
(Ensiklopedi Indonesia seri Geografi)

1 komentar:

  1. TUNGGU APA LAGI SEGERA JOIN BERSAMA AGEN BANDAR ONLINE TERPERCAYA www.Zoya99.com
    RASAKAN SENSASI SELAMA BERMAIN DISINI DAN DAPATKAN BONUS" YANG EXTRA MENARIK HANYA DISINI
    * BONUS ROLINGAN TERBESAR
    * BONUS REFERALL TERBANYAK
    DAN RASAKAN PELAYANAAN CS YANG SANGAT BERPENGALAMAN HANYA DISNI
    INFO SELENGKAPNYA
    BBM: D8B82A86
    LINE: zoya_qq
    WA: +85515370075

    CERITA SEX: http://69zoya.blogspot.com/2017/11/kecanduan-bercinta-bareng-adik-kandung.html

    BalasHapus